Sekadau, IE – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PP dan PA) Kabupaten Sekadau tengah melakukan pendataan dan pemetaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Langkah ini bertujuan untuk memperoleh data akurat mengenai jumlah PMKS, termasuk lansia terlantar, di 94 desa yang ada di Kabupaten Sekadau.
Kepala Dinsos PP dan PA, Martinus Ridi, menyatakan bahwa pendataan dilakukan melalui perangkat desa masing-masing.
“Pendataan ini penting untuk memetakan jumlah PMKS secara rinci, termasuk lansia yang terlantar. Semua desa di Sekadau akan kita data,” jelasnya, Rabu (13/11/2024), di ruang kerjanya.
Sejauh ini, pihaknya telah mencatat sebanyak 784 penyandang disabilitas di Kabupaten Sekadau. Bantuan juga telah disalurkan sesuai kebutuhan para penyandang disabilitas tersebut. “Jumlah ini mencakup berbagai jenis disabilitas, bukan hanya satu kategori saja,” tambah Martinus.
Selain pendataan, Dinsos Kabupaten Sekadau juga memberikan bantuan rutin, termasuk dana hibah yang disalurkan melalui Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). Dana ini digunakan untuk mendukung kegiatan di dalam kelompok tersebut.
“Kami juga rutin memberikan bimbingan dan pelatihan kepada pengurus PPDI. Baru-baru ini, kami menyalurkan 33 paket alat bantu seperti tongkat piramid, alat bantu dengar, kursi roda, dan perlengkapan lainnya,” ungkapnya.
Martinus juga mengimbau pihak sekolah di Sekadau untuk menjadi lebih inklusif terhadap penyandang disabilitas. Menurutnya, banyak penyandang disabilitas yang dapat bersekolah di lingkungan umum tanpa harus ditempatkan di sekolah khusus.
“Tidak boleh ada diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, baik di sekolah maupun di tempat umum,” tegasnya.
Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Sekadau, sekaligus memastikan hak-hak penyandang disabilitas terpenuhi secara optimal. (tim/red.bg)






