Sekadau, Indoekspose.id — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Fran Dawal, menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia yang baru, Abdul Mu’ti, di bawah kabinet Presiden Prabowo Subianto. Sejak peralihan kepemimpinan ini, Dawal mengungkapkan bahwa telah ada rapat koordinasi di Jakarta yang melibatkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Abdul Mu’ti untuk membahas arah kebijakan pendidikan nasional.
“Kami berharap tidak ada perombakan besar pada program-program pendidikan yang sudah berjalan. Kami menginginkan program-program yang ada tetap dilanjutkan dan justru menjembatani kekurangan-kekurangan dari program sebelumnya,” ungkap Dawal saat diwawancarai.
Menurutnya, kontinuitas program sangat penting bagi daerah seperti Sekadau, di mana pembangunan infrastruktur pendidikan dan pemenuhan kebutuhan dasar belajar-mengajar masih menjadi prioritas utama.
Dalam rapat koordinasi yang diadakan, salah satu fokus utama adalah program-program pendidikan yang inklusif dan merata untuk seluruh Indonesia, terutama bagi daerah-daerah yang masih membutuhkan perhatian lebih. Wakil Presiden Gibran menekankan pentingnya memastikan akses pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas bagi semua anak Indonesia, tanpa terkecuali. Sejalan dengan arahan ini, Dawal juga menyebutkan bahwa di Kabupaten Sekadau, salah satu program prioritas adalah peningkatan sarana dan prasarana sekolah, terutama di daerah terpencil.
Fran Dawal juga menyampaikan bahwa Kabupaten Sekadau telah melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan program makan siang bagi siswa. Program ini direncanakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan siswa dan mendukung mereka agar dapat belajar dengan lebih fokus dan optimal.
“Untuk program makan siang, kami sudah siap. Saat ini, kami hanya menunggu regulasi dan petunjuk teknis dari pusat agar implementasinya bisa berjalan lancar di daerah,” tambah Dawal.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan Sekadau mengungkapkan bahwa program makan siang diharapkan dapat membantu mengurangi angka putus sekolah, terutama di daerah yang akses terhadap makanan bergizi masih terbatas. Ini sejalan dengan visi Menteri Abdul Mu’ti yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan sekaligus kesejahteraan siswa.
Dawal berharap program-program baru yang akan diterapkan dapat memperkaya pencapaian pendidikan di Sekadau. Meski alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan pemerintah pusat untuk 2025 sangat terbatas, dengan hanya Rp1 miliar dari pengajuan Rp200 miliar, ia optimis bahwa program-program yang ada dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Sekadau. (red)