ODF Berdampak Baik pada Penyakit yang Disebakan dari Lingkungan

Sekadau352 Dilihat

Sekadau, (IE) — Kecamatan Sekadau Hilir, kabupaten Sekadau, provinsi Kalimantan Barat berkomitmen Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 1 – 3 tingkat tingkat kecamatan sekaligus bersamaan dengan deklarasi ODF dua desa yakni desa Mungguk dan desa Sungai Ringin. Kegiatan dipusatkan di Halaman Kantor Camat Sekadau Hilir, Rabu (16/7/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Pemilihan (Dapil) Sekadau I, Forkopimda, Kepala OPD, Camat Sekadau Hilir, tokoh masyarakat, Kades se-kecamatan Sekadau Hilir dan didukung oleh Wahana Visi Indonesi (WVI) Program Pamsimas, serta GERMAS.

Pada Kesempatan itu, Camat Sekadau Hilir, Gustar Indarto menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh desa dan masyarakat se-kecamatan Sekadau Hilir yang sudah komitmen melaksanakan STBM Pilar 1 sampai 3 sehingga Kecamatan Sekadau Hilir bisa deklarasi ODF.

“Semua ini tentu tidak lepas dari dukungan dari pemerintah daerah,OPD, stakeholder semua pihak dan seluruh masyarakat Kecamatan Sekadau Hilir sehingga kita bisa deklarasi ODF tingkat kecamatan hari ini,” ungkap Gustar.

Ia meminta agar masyarakat Sekadau Hilir tetap menjaga dan komitmen dalam melaksanakan Pilar 1 dan 3 (Stop buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga).

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) kabupaten Sekadau, Henry Alpius menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemerintah kecamatan bersama seluruh masyarakat Sekadau Hilir, Puskesmas yang ada di Sekadau Hilir dan Forkopimcam sehingga kecamatan Sekadau Hilir bisa menjadi kecamatan ODF.

“Ini perlu kita laksanakan karena kesehatan dasar bermula dari lingkungan, karena 40 persen penyakit bersumber dari lingkungan. Kalau kita ingin lingkungan sehat, keluarga sehat kuncinya adalah bagaimana kita menyehatkan lingkungan,” ungkapnya.

Henry menerangkan bahwa ada 5 Pilar yang harus dilaksanakan yakni; top buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.

Ia menjelaskan bahwa dampak dari masyarakat dan desa yang sudah melaksanakan ODF dan tidak membuang air besar sembarangan dinas kesehatan mencatat ada pola pergeseran. Dulu kata dia, jika musim kemarau dalam satu minggu kita sudah berjibaku dengan penyakit yang diakibatkan lingkungan, diare, muntaber, kecacingan serta penyakit-penyakit yang lainnya.

“Saat ini sudah ada pergeseran, angka penyakit itu menurun, tiga minggu kemarau masih aman dan tidak terjadi wabah yang hebat. Tantangan kita sekarang justru kepada Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan air genangan atau limbah yang tidak terkontrol, sehingga perlu dilanjutkan dengan pilar 4 dan 5 yakni; Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga,” jelasnya.

Dengan telah melkasanakan ODF, Henry menyampaikan bahwa kabupaten Sekadau adalah kabupaten terbaik dalam penanganan stunting. Saat ini kata dia, angka stunting kabupaten Sekadau diangka 14 persen namun masih dibawah angka provinsi Kalimantan Barat yang rata-rata diangka 26 persen. (asm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *