Wakil Ketua DPR RI Serap Aspirasi Pembangunan Industri dan Infrastruktur Kalimantan Barat

Pemprov20 Dilihat

PONTIANAK, (Indo Ekspose) – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., menyambut kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, bersama beberapa anggota DPR lainnya di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada Minggu (13/10/2024).

Kunjungan ini bertujuan menyerap aspirasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, yang akan terkena dampak langsung dari perpindahan Ibu Kota Nusantara ke Kalimantan Timur. Saan Mustopa menyatakan bahwa pihaknya ingin memahami fokus perhatian pemerintah provinsi, terutama terkait industri dan pembangunan di wilayah tersebut.

“Melalui kunjungan kerja ini, kami ingin menyerap berbagai aspirasi dan mendengar apa yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, khususnya dalam hal industri dan pembangunan,” kata Saan.

Saan menjelaskan bahwa Kalimantan Barat memiliki sekitar 28.444 industri yang terbagi dalam tiga skala, yaitu besar, menengah, dan kecil. Menurutnya, potensi ini dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, terutama dengan posisi strategis Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ini adalah potensi luar biasa untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan. Kalimantan Barat akan berbatasan langsung dengan IKN, sehingga penting untuk mendapat perhatian dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menyampaikan bahwa salah satu masalah utama yang dihadapi provinsi ini adalah infrastruktur, yang menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Harisson menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur jalan agar dapat menarik investasi dan mengembangkan sentra-sentra ekonomi baru.

“Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat sangat tergantung pada infrastruktur jalan. Sulit untuk menarik investasi dan mengembangkan sentra ekonomi baru jika infrastruktur jalan masih buruk,” kata Harisson.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini, berdasarkan peraturan baru Kementerian Pekerjaan Umum, hanya 62 persen infrastruktur jalan di Kalimantan Barat yang dalam kondisi baik. Harisson berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat untuk pembangunan jalan tol di wilayah tersebut, seperti Tol Pontianak-Singkawang atau Tol Pontianak-Mempawah yang akan terhubung dengan Pelabuhan Internasional Kijing.

Dalam sektor ekonomi, berdasarkan data proyek yang terdaftar di OSS RBA, Kalimantan Barat memiliki 28.444 perusahaan industri, terdiri dari 227 industri besar, 54 industri menengah, dan 28.163 industri kecil.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar menunjukkan bahwa ekspor pada Agustus 2024 mengalami penurunan sebesar 6,60 persen dibanding Juli 2024, khususnya di sektor pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan. Impor juga turun 19,72 persen dibanding bulan sebelumnya, terutama pada barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan bahan modal.

Pada bulan September 2024, Kalimantan Barat mencatat inflasi sebesar 0,29 persen secara bulanan (m-to-m) dan 1,79 persen secara tahunan (y-on-y). Penyumbang utama inflasi bulanan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,18 persen, terutama disebabkan oleh kenaikan harga daging ayam ras, sawi hijau, kacang panjang, ikan kembung, dan bayam. Inflasi tahunan sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga beras, sigaret kretek mesin, cabai rawit, gula pasir, dan kopi bubuk.

Audiensi dalam kunjungan kerja tersebut juga dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kalimantan Barat serta beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. (prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *